| Edisi Jerman 1872 | Edisi Rusia 1882 | Edisi Jerman 1883 | Edisi Inggris 1888 | Edisi Jerman 1890 | Edisi Polandia 1892 | Edisi Italia 1893 |
Liga Komunis[1], sebuah perhimpunan internasional kaum buruh, yang tentu saja hanya dapat merupakan organisasi rahasia di bawah situasi pada saat itu, dalam Kongres yang diadakan di London pada November 1847, telah menugaskan kami yang bertanda tangan di bawah ini untuk menulis sebuah program teori dan praktik yang rinci. Begitulah asal mula Manifesto berikut ini, yang manuskripnya dibawa ke London untuk dicetak beberapa minggu sebelum Revolusi Februari [1848][2]. Manifesto ini pertama kali diterbitkan dalam bahasa Jerman, kemudian diterbitkan lagi dalam bahasa itu setidaknya dalam dua belas edisi di Jerman, Inggris dan Amerika. Manifesto ini diterbitkan dalam bahasa Inggris untuk pertama kalinya pada 1850 dalam majalah Red Republican[3] di London, dan diterjemahkan oleh Helen Macfarlane, dan pada 1871 diterbitkan setidaknya dalam tiga versi yang berbeda di Amerika. Terjemahan dalam bahasa Prancis terbit untuk pertama kalinya di Paris tidak lama sebelum pemberontakan Juni 1848[4], dan baru-baru ini di majalah Le Socialiste[5] di New York. Terjemahan yang baru sedang dipersiapkan. Terjemahan dalam bahasa Polandia terbit di London tak lama sesudah penerbitan pertama dalam bahasa Jerman. Terjemahan Rusia diterbitkan di Jenewa pada 1860an[6]. Karya ini diterjemahkan juga ke dalam bahasa Denmark tak lama sesudah penerbitan pertamanya.
Walaupun banyak hal mungkin telah berubah selama 25 tahun terakhir, prinsip-prinsip umum yang tertuang dalam Manifesto ini, dalam keseluruhannya, masihlah tepat hari ini seperti sebelumnya. Di sana-sini mungkin ada beberapa detail yang dapat diperbaiki. Aplikasi prinsip-prinsip umum tersebut dalam praktik akan tergantung, seperti yang dinyatakan oleh Manifesto tersebut, pada kondisi-kondisi historis yang berlaku pada saat itu, dan oleh karenanya tidak ada penekanan istimewa pada kebijakan-kebijakan revolusioner yang diusulkan pada akhir Bab II. Hari ini, kebijakan-kebijakan tersebut, dalam banyak hal, tentu akan dinyatakan dengan sangat berbeda. Mengingat kemajuan besar Industri Modern semenjak 1848, dan perkembangan serta perluasan organisasi kelas buruh yang menyertainya, mengingat pengalaman praktis yang telah diperoleh, mula-mula dari Revolusi Februari [1848], dan kemudian lebih jauh lagi dari Komune Paris [1871], di mana kaum proletariat untuk pertama kalinya memegang kekuasaan politik selama dua bulan penuh, program ini dalam beberapa hal telah menjadi usang. Satu hal yang terutama telah dibuktikan oleh Komune Paris adalah “kelas buruh tidak bisa begitu saja mengambil alih mesin negara yang sudah jadi dan menggunakannya untuk tujuannya sendiri.” (Baca The Civil War in France: Address of the General Council of the International Working Men’ s Association, 1871, di mana poin ini dikembangkan lebih lanjut). Terlebih lagi, sangat jelas bahwa bagian kritik terhadap literatur sosialis [Bab III] sudah tidak lagi memadai hari ini, karena bab ini hanya mengupasnya sampai pada 1847; juga bagian yang berbicara mengenai hubungan antara kaum Komunis dengan berbagai partai oposisi (Bab IV), walaupun pada prinsipnya masih tepat, tetapi dalam praktik sudah menjadi usang, sebab situasi politik telah berubah sama sekali dan perkembangan sejarah telah menyapu bersih dari bumi ini sebagian besar partai politik yang disebutkan di sana.
Namun, Manifesto ini telah menjadi sebuah dokumen bersejarah, yang mana kita tidak punya lagi hak apapun untuk mengubahnya. Edisi berikutnya mungkin akan terbit dengan kata pengantar yang akan menjembatani jurang dari tahun 1847 sampai sekarang; namun cetak ulang ini diterbitkan dengan terlalu tiba-tiba, sehingga tidak ada waktu bagi kami untuk menulis kata pengantar tersebut.
Karl Marx & Friedrich Engels
London, 24 Juni 1872
Sumber: Marx & Engels Collected Works, Volume 23. Lawrence & Wishart, 2010. hal. 174-175.
Manifesto Partai Komunis edisi Rusia yang pertama[7], yang diterjemahkan oleh Bakunin, diterbitkan pada awal tahun enam puluhan oleh percetakan Kolokol.[8] Ketika itu dunia Barat hanya dapat menganggap edisi Rusia ini sebagai keganjilan dalam dunia sastra. Pandangan semacam itu sekarang sudah mustahil.
Bagaimana masih terbatasnya medan gerakan proletar pada waktu itu (Desember 1847) dengan sangat jelas ditunjukkan oleh bab terakhir dalam Manifesto: posisi kaum Komunis sehubungan dengan berbagai partai oposisi di berbagai negeri. Rusia dan Amerika Serikat adalah dua negeri yang tidak disebut di bab tersebut. Pada saat itu Rusia masih merupakan benteng besar terakhir dari seluruh kubu reaksi di Eropa, dan Amerika Serikat masih menyerap surplus tenaga proletar Eropa lewat imigrasi. Kedua negeri tersebut menyediakan Eropa dengan bahan mentah dan juga menjadi pasar untuk produk-produk industrinya. Oleh karenanya, pada waktu itu, dalam satu atau lain cara, kedua negeri tersebut adalah pilar bagi tatanan yang ada di Eropa.
Alangkah berbedanya hari ini! Justru imigrasi orang-orang Eropa telah memungkinkan Amerika Utara menjadi negeri produsen pertanian raksasa, yang kompetisinya mengguncang fondasi kepemilikan tanah di Eropa – besar maupun kecil. Pada saat yang sama, ini memungkinkan Amerika Serikat untuk mengeksploitasi sumber daya industrinya yang maha besar dengan energi serta cakupan yang dalam waktu singkat dapat mematahkan monopoli industri Eropa Barat, dan terutama Inggris. Kedua situasi ini juga menciptakan perubahan revolusioner di Amerika. Setahap demi setahap, petani kecil dan menengah, yang menjadi basis dari seluruh tatanan politik Amerika, kini kalah bersaing dengan pertanian raksasa; bersamaan dengan itu massa proletariat industri dan konsentrasi kapital yang menakjubkan tengah berkembang untuk pertama kalinya di kawasan-kawasan industri.
Dan sekarang Rusia! Selama Revolusi 1848-1849, tidak hanya raja-raja di Eropa, tetapi juga kaum borjuis Eropa, menemukan bahwa intervensi Rusia adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan diri mereka dari proletariat yang pada saat itu baru saja mulai bangkit. Tsar [Alexander I] dianggap sebagai pemimpin utama reaksi Eropa. Sekarang dia [Tsar Alexander III] menjadi tawanan perang revolusi di Gatchina[9], dan Rusia menjadi pelopor aksi revolusioner di Eropa.
Tujuan Manifesto Komunis adalah memproklamirkan keniscayaan hancurnya sistem kepemilikan borjuis modern. Tetapi di Rusia, berhadap-hadapan dengan penipuan kapitalis yang tumbuh pesat dan sistem kepemilikan borjuis yang baru saja mulai berkembang, lebih dari separuh tanah dimiliki secara bersama oleh kaum tani. Sekarang pertanyaannya adalah: dapatkah obshchina[10] Rusia, sekalipun sudah sangat dilemahkan, tetapi adalah bentuk kepemilikan tanah bersama yang primitif, langsung beralih ke bentuk kepemilikan bersama Komunis yang lebih tinggi? Atau sebaliknya, haruskah ia melalui terlebih dahulu proses kehancuran yang sama seperti yang terjadi dalam evolusi sejarah di Barat?
Satu-satunya jawaban yang dapat kita berikan hari ini adalah: Jika Revolusi Rusia menjadi sinyal untuk revolusi proletar di Barat, sehingga keduanya saling melengkapi, maka kepemilikan bersama atas tanah di Rusia yang ada hari ini dapat dijadikan titik tolak bagi perkembangan Komunis.
Karl Marx & Frederick Engels
London, 21 Januari 1882
Sumber: Marx & Engels Collected Works, Volume 24. Lawrence & Wishart, 2010. hal. 425-426.
Kata pengantar untuk edisi ini, dengan menyesal, harus saya tanda tangani sendiri saja. Marx – dan seluruh kelas buruh Eropa dan Amerika paling berhutang budi padanya – telah beristirahat di Pemakaman Highgate dan di atas makamnya telah tumbuh rumput pertama. Sejak kematiannya [14 Maret 1883], niat untuk merevisi atau melengkapi Manifesto ini menjadi semakin berkurang. Tetapi, saya merasa semakin harus menyatakan di sini secara tegas:
Pemikiran pokok yang meresapi seluruh Manifesto – bahwa produksi ekonomi, dan struktur masyarakat dalam setiap era sejarah yang niscaya muncul darinya, merupakan fondasi dari sejarah politik dan intelektual pada era tersebut; bahwa oleh karenanya (sejak hancurnya kepemilikan komunal atas tanah pada zaman primitif) seluruh sejarah adalah sejarah perjuangan kelas, sejarah perjuangan antara kelas yang dihisap dengan yang menghisap, antara kelas yang didominasi dengan yang mendominasi dalam berbagai tahapan evolusi sosial; tetapi bahwa perjuangan ini sekarang telah mencapai satu tahapan di mana kelas yang dihisap dan ditindas (proletariat) tak dapat lagi membebaskan dirinya dari kelas yang menghisap dan menindasnya (borjuasi), tanpa bersamaan membebaskan untuk selama-lamanya seluruh masyarakat dari eksploitasi, penindasan, perjuangan kelas – pemikiran pokok ini sepenuhnya milik Marx sendiri saja.[11]
Saya telah menyatakan ini berulang kali; namun justru sekarang ini perlu dinyatakan juga di muka Manifesto ini sendiri.
Frederick Engels
London, 28 Juni 1883
Sumber: Marx & Engels Collected Works, Volume 26. Lawrence & Wishart, 2010. Hal 118-119.
Manifesto ini diterbitkan sebagai program Liga Komunis, sebuah perhimpunan kaum buruh, yang awalnya hanya di Jerman, kemudian menjadi perhimpunan internasional, dan di bawah kondisi politik di Eropa sebelum 1848 mesti bekerja secara rahasia. Dalam Kongres Liga Komunis yang diselenggarakan di London pada November 1847, Marx dan Engels ditugaskan mempersiapkan program teori dan praktik partai yang lengkap. Disusun dalam bahasa Jerman, pada Januari 1848, manuskrip itu dikirim ke percetakan di London beberapa minggu sebelum Revolusi Prancis pada 24 Februari. Terjemahan dalam bahasa Prancis diterbitkan di Paris tak lama sebelum pemberontakan Juni 1848. Terjemahan Inggris yang pertama oleh Helen Macfarlane dimuat dalam majalah Red Republican milik George Julian Harney di London pada 1850. Edisi bahasa Denmark dan Polandia pun telah diterbitkan.
Kekalahan pemberontakan rakyat Paris pada Juni 1848 – yakni pertempuran besar pertama antara Proletariat dengan Borjuasi – kembali melempar ke belakang untuk sementara waktu aspirasi sosial dan politik kelas buruh Eropa. Sejak itu, perjuangan untuk memenangkan supremasi, sebagaimana halnya sebelum Revolusi Februari [1848], hanya dilangsungkan di antara berbagai lapisan kelas yang berpunya saja; perjuangan kelas buruh tereduksi ke perjuangan untuk memenangkan ruang gerak politik, dan ke posisi sayap ekstrem dari kaum Radikal Kelas-menengah. Di mana pun gerakan proletar independen masih menunjukkan tanda-tanda kehidupan, mereka diburu dengan kejam. Oleh karena itu, polisi Prusia memburu Dewan Pusat Liga Komunis, yang saat itu bermarkas di Cologne. Anggota-anggotanya ditangkap dan, setelah 18 bulan dipenjara, mereka diadili pada Oktober 1852. “Pengadilan Komunis Cologne” yang termasyhur ini berlangsung dari 4 Oktober hingga 12 November; tujuh dari mereka dihukum penjara tiga sampai enam tahun. Seusai pengadilan tersebut, Liga Komunis secara resmi dibubarkan oleh anggota-anggotanya yang masih tersisa. Sejak itu tampaknya Manifesto ini akan menghilang selama-lamanya.
Ketika kelas buruh Eropa memperoleh kembali kekuatan yang cukup untuk meluncurkan serangan lagi terhadap kelas penguasa, lahirlah Asosiasi Pekerja Internasional [Internasional Pertama]. Tetapi asosiasi ini, yang didirikan dengan tujuan untuk menyatukan seluruh proletariat militan dari Eropa dan Amerika ke dalam satu organisasi, tak dapat langsung memproklamasikan prinsip-prinsip yang tertuang dalam Manifesto Komunis. Internasional terpaksa mengusung program yang cukup luas supaya dapat diterima oleh serikat-serikat buruh Inggris, oleh para pengikut Proudhon[12] di Prancis, Belgia dan Spanyol, dan oleh para pengikut Lassalle[13] di Jerman[14]. Marx, yang telah menyusun program Internasional sehingga memuaskan semua pihak, sepenuhnya percaya pada perkembangan intelektual kelas buruh, yang tentunya akan datang dari aksi gabungan dan diskusi bersama. Peristiwa dan pergolakan dalam perjuangan melawan kapital, kemenangan dan terutama kekalahan, mau tidak mau membuat kaum buruh sadar akan kekurangannya, dan mempersiapkan jalan bagi mereka untuk lebih memahami syarat-syarat yang dibutuhkan untuk emansipasi kelas buruh. Dan Marx benar. Ketika Internasional bubar pada 1874, kaum buruh bukanlah orang yang sama dibandingkan pada 1864 ketika Internasional didirikan. Proudhonisme di Prancis dan Lassalleanisme di Jerman sedang sekarat, dan bahkan serikat-serikat buruh konservatif Inggris, walaupun sebagian besar dari mereka telah sejak lama memutuskan hubungannya dengan Internasional, secara perlahan melangkah maju ke titik di mana, tahun lalu di Swansea, pemimpin mereka[15] dapat mengatakan atas nama mereka: “Sosialisme Eropa Kontinental sudah tidak menakutkan bagi kita.” Pada kenyataannya, prinsip-prinsip Manifesto Komunis telah menjadi semakin berpengaruh di kalangan buruh di semua negeri.
Dengan demikian Manifesto Komunis tampil ke muka lagi. Sejak 1850, teks bahasa Jerman telah beberapa kali dicetak ulang di Swiss, Inggris dan Amerika. Pada 1872, teks ini diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris di New York, di mana terjemahan ini dimuat di Woodhull and Claflin’s Weekly. Dari terjemahan Inggris ini, teks ini diterjemahkan ke dalam bahasa Prancis di majalah Le Socialiste di New York. Sejak itu setidaknya dua terjemahan lagi dalam bahasa Inggris, yang kurang lebih tidak sempurna, telah diterbitkan di Amerika dan dicetak ulang di Inggris. Terjemahan Rusia yang pertama, yang dikerjakan oleh Bakunin, diterbitkan oleh koran Kolokol milik Herzen di Jenewa, kira-kira pada 1863; yang kedua oleh Vera Zasulich[16] yang heroik itu, juga di Jenewa pada 1882. Edisi Denmark yang baru dapat ditemukan di Social-demokratisk Bibliothek, Kopenhagen, 1885; terjemahan Prancis yang baru dimuat di Le Socialiste di Paris pada 1885. Dari teks Prancis ini, edisi Spanyol disiapkan dan diterbitkan di Madrid pada 1886. Cetakan-ulang Jerman tak terhitung banyaknya, setidaknya sudah ada dua belas edisi. Terjemahan Armenia, yang semestinya akan diterbitkan di Konstantinopel beberapa bulan yang lalu, tidak jadi diterbitkan. Saya diberitahu, penerbitnya takut menerbitkan buku yang memuat nama Marx, sementara penerjemahnya tidak mau menyebutnya sebagai karyanya sendiri. Saya telah mendengar mengenai terjemahan ke dalam bahasa-bahasa lainnya, tetapi saya belum melihatnya. Jadi, sejarah Manifesto mencerminkan sejarah gerakan kelas buruh modern; saat ini, Manifesto Komunis jelas adalah literatur sosialis yang paling tersebar luas dan paling internasional, platform bersama yang diakui oleh jutaan buruh dari Siberia sampai California.
Meskipun demikian, saat teks ini ditulis, kami tidak dapat menyebutnya sebagai Manifesto Sosialis. Pada 1847, yang dimaksud dengan kaum Sosialis adalah, di satu sisi, para pengikut berbagai sistem Utopia: kaum Owenis[17] di Inggris, kaum Fourieris[18] di Prancis, yang kedua-duanya sudah menjadi sekte belaka, dan perlahan-lahan mati; dan di sisi lain, para penipu sosial yang sangat banyak corak ragamnya itu, yang, dengan beragam tambal sulam, mengaku dapat mengatasi semua problem sosial tanpa sedikit pun mengancam kapital dan profit. Keduanya adalah orang-orang dari luar gerakan kelas buruh, yang lebih mengharapkan dukungan dari kelas-kelas “terpelajar.” Lapisan kelas buruh mana pun yang telah menjadi yakin bahwa revolusi politik saja tidak cukup, dan telah menyatakan perlunya perubahan sosial secara total, mereka menyebut diri mereka Komunis. Ini adalah semacam Komunisme yang mentah, kasar, dan murni naluriah; kendati demikian, Komunisme ini menyentuh hal yang paling utama dan cukup kuat di kalangan kelas buruh untuk melahirkan Komunisme Utopis Cabet[19] di Prancis dan Weitling[20] di Jerman. Jadi, pada 1847, sosialisme adalah gerakan kelas-menengah, Komunisme adalah gerakan kelas buruh. Setidaknya di daratan Eropa, Sosialisme adalah gerakan yang “terhormat”; Komunisme adalah kebalikannya. Dan karena sedari awal kami percaya bahwa “pembebasan kelas buruh haruslah datang dari tindakan kelas buruh sendiri,” maka tidak ada keraguan nama mana di antara kedua nama itu yang harus kami pilih. Terlebih lagi, kami tidak pernah sekalipun menolak nama tersebut.
Manifesto ini adalah karya kami berdua, dan maka dari itu saya merasa wajib menyatakan bahwa proposisi fundamental dalam Manifesto ini datang dari Marx. Proposisi itu adalah: bahwa dalam setiap era sejarah, moda produksi dan pertukaran ekonomi yang ada, dan organisasi sosial yang niscaya muncul darinya, membentuk fondasi yang di atasnya berdiri sejarah politik dan intelektual era tersebut, dan sejarah politik dan intelektual tersebut hanya bisa dijelaskan dari moda produksi dan pertukaran yang ada; bahwa oleh karenanya (semenjak lenyapnya masyarakat kesukuan primitif, dengan kepemilikan bersama atas tanah) seluruh sejarah umat manusia adalah sejarah perjuangan kelas, sejarah perjuangan antara kelas yang menghisap dan yang dihisap, antara kelas yang berkuasa dan yang tertindas; bahwa sejarah perjuangan kelas ini membentuk serangkaian evolusi, dan kini perjuangan ini telah mencapai satu tahapan di mana kelas yang dihisap dan ditindas (proletariat) tak dapat lagi membebaskan dirinya dari kelas yang menghisap dan menindasnya (borjuasi), tanpa, pada saat yang sama, membebaskan untuk selama-lamanya seluruh masyarakat dari semua eksploitasi, penindasan, perbedaan kelas, dan perjuangan kelas.
Proposisi ini, yang, menurut pendapat saya, ditakdirkan untuk mengubah ilmu sejarah seperti halnya teori Darwin telah mengubah ilmu biologi, kami berdua secara bertahap telah mendekatinya selama beberapa tahun sebelum 1845. Sejauh mana saya secara independen bergerak ke arah itu terlihat dengan jelas dalam karya saya “Kondisi Kelas Buruh di Inggris.” Tetapi ketika saya kembali bertemu dengan Marx di Brussels, pada musim semi tahun 1845, dia telah selesai menyusunnya dan memaparkannya kepada saya dengan kata-kata yang hampir sama jelasnya dengan apa yang telah saya nyatakan di sini.
Dari kata pengantar bersama kami untuk edisi Jerman tahun 1872, saya mengutip yang berikut ini:
“Walaupun banyak hal mungkin telah berubah selama 25 tahun terakhir, prinsip-prinsip umum yang tertuang dalam Manifesto ini, dalam keseluruhannya, masihlah tepat hari ini seperti sebelumnya. Di sana-sini mungkin ada beberapa detail yang dapat diperbaiki. Aplikasi prinsip-prinsip umum tersebut dalam praktik akan tergantung, seperti yang dinyatakan oleh Manifesto tersebut, pada kondisi-kondisi historis yang berlaku pada saat itu, dan oleh karenanya tidak ada penekanan istimewa pada kebijakan-kebijakan revolusioner yang diusulkan pada akhir Bab II. Hari ini, kebijakan-kebijakan tersebut, dalam banyak hal, tentu akan dinyatakan dengan sangat berbeda. Mengingat kemajuan besar Industri Modern semenjak 1848, dan perkembangan serta perluasan organisasi kelas buruh yang menyertainya, mengingat pengalaman praktis yang telah diperoleh, mula-mula dari Revolusi Februari [1848], dan kemudian lebih jauh lagi dari Komune Paris, di mana kaum proletariat untuk pertama kalinya memegang kekuasaan politik selama dua bulan penuh, program ini dalam beberapa hal telah menjadi usang. Satu hal yang terutama telah dibuktikan oleh Komune Paris adalah “kelas buruh tidak bisa begitu saja mengambil alih mesin negara yang sudah jadi dan menggunakannya untuk tujuannya sendiri.” (Baca The Civil War in France: Address of the General Council of the International Working Men’s Association, 1871, di mana poin ini dikembangkan lebih lanjut). Terlebih lagi, sangat jelas bahwa bagian kritik terhadap literatur sosialis [Bab III] sudah tidak lagi memadai hari ini, karena bab ini hanya mengupasnya sampai pada 1847; juga bagian yang berbicara mengenai hubungan antara kaum Komunis dengan berbagai partai oposisi (Bab IV), walaupun pada prinsipnya masih tepat, tetapi dalam praktik sudah menjadi usang, sebab situasi politik telah berubah sama sekali dan perkembangan sejarah telah menyapu bersih dari bumi ini sebagian besar partai politik yang disebutkan di sana.
“Namun, Manifesto ini telah menjadi sebuah dokumen bersejarah, yang mana kita tidak punya lagi hak apapun untuk mengubahnya.”
Terjemahan edisi ini dibuat oleh Tn. Samuel Moore, penerjemah sebagian besar Capital karya Marx. Kami berdua telah memperbaikinya dan saya telah menambah beberapa keterangan.
Frederick Engels
London, 30 Januari 1888
Sumber: Marx & Engels Collected Works, Volume 26. Lawrence & Wishart, 2010. Hal 512-517.
Sejak [kata pengantar edisi Jerman tahun 1883] ditulis, Manifesto edisi Jerman yang baru kembali diperlukan, dan banyak juga yang telah terjadi berkenaan dengan Manifesto ini yang harus dicatat di sini.
Terjemahan bahasa Rusia kedua – oleh Vera Zasulich – terbit di Jenewa pada 1882; kata pengantar untuk edisi itu ditulis oleh Marx dan saya sendiri. Sayangnya, naskah Jerman yang asli telah hilang; oleh karena itu, saya harus menerjemahkannya kembali dari bahasa Rusia, yang sama sekali tidak akan membawa perbaikan pada teks itu. Tertulis:
“Manifesto Partai Komunis edisi Rusia yang pertama, yang diterjemahkan oleh Bakunin, diterbitkan pada awal tahun enam puluhan oleh percetakan Kolokol. Ketika itu dunia Barat hanya dapat menganggap edisi Rusia ini sebagai keganjilan dalam dunia sastra. Pandangan semacam itu sekarang sudah mustahil. Bagaimana masih terbatasnya medan gerakan proletar pada waktu itu (Januari 1848) dengan sangat jelas ditunjukkan oleh bab terakhir dalam Manifesto: “Posisi Kaum Komunis Sehubungan Dengan Berbagai Partai Oposisi.” Rusia dan Amerika Serikat adalah dua negeri yang tidak disebut di bab tersebut. Pada saat itu Rusia masih merupakan benteng besar terakhir dari seluruh kubu reaksi di Eropa, dan Amerika Serikat masih menyerap surplus tenaga proletar Eropa lewat imigrasi. Kedua negeri tersebut menyediakan Eropa dengan bahan mentah dan juga menjadi pasar untuk produk-produk industrinya. Oleh karenanya, pada waktu itu, dalam satu atau lain cara, kedua negeri tersebut adalah pilar bagi tatanan yang ada di Eropa.
“Alangkah berbedanya hari ini! Justru imigrasi orang-orang Eropa telah memungkinkan Amerika Utara menjadi negeri produsen pertanian raksasa, yang kompetisinya mengguncang fondasi kepemilikan tanah di Eropa – besar maupun kecil. Pada saat yang sama, ini memungkinkan Amerika Serikat untuk mengeksploitasi sumber daya industrinya yang maha besar dengan energi serta cakupan yang dalam waktu singkat dapat mematahkan monopoli industri Eropa Barat. Kedua situasi ini juga menciptakan perubahan revolusioner di Amerika. Setahap demi setahap, petani kecil dan menengah, yang menjadi basis dari seluruh tatanan politik Amerika, kini kalah bersaing dengan pertanian raksasa; bersamaan dengan itu massa proletariat industri dan konsentrasi kapital yang menakjubkan tengah berkembang untuk pertama kalinya di kawasan-kawasan industri.
“Dan sekarang Rusia! Selama Revolusi 1848-1849, tidak hanya raja-raja di Eropa, tetapi juga kaum borjuis Eropa, menemukan bahwa intervensi Rusia adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan diri mereka dari proletariat yang pada saat itu baru saja mulai bangkit. Tsar [Alexander I] dianggap sebagai pemimpin utama reaksi Eropa. Sekarang dia [Tsar Alexander III] menjadi tawanan perang revolusi di Gatchina, dan Rusia menjadi pelopor aksi revolusioner di Eropa.
“Tujuan Manifesto Komunis adalah memproklamirkan keniscayaan hancurnya sistem kepemilikan borjuis modern. Tetapi di Rusia, berhadap-hadapan dengan penipuan kapitalis yang tumbuh pesat dan sistem kepemilikan borjuis yang baru saja mulai berkembang, lebih dari separuh tanah dimiliki secara bersama oleh kaum tani.
“Sekarang pertanyaannya adalah: dapatkah komunitas tani Rusia, sekalipun sudah sangat dilemahkan, tetapi adalah bentuk kepemilikan tanah bersama yang primitif, langsung beralih ke bentuk kepemilikan bersama Komunis yang lebih tinggi? Atau sebaliknya, haruskah ia melalui terlebih dahulu proses kehancuran yang sama seperti yang terjadi dalam evolusi sejarah di Barat?
“Satu-satunya jawaban yang dapat kita berikan hari ini adalah: Jika Revolusi Rusia menjadi sinyal untuk revolusi proletar di Barat, sehingga keduanya saling melengkapi, maka kepemilikan bersama atas tanah di Rusia yang ada hari ini dapat dijadikan titik tolak bagi perkembangan Komunis.
“London, 21 Januari 1882.”
Kira-kira pada waktu yang sama, terjemahan bahasa Polandia yang baru terbit di Jenewa: Manifest Kommunistyczny.
Selanjutnya, terjemahan bahasa Denmark yang baru dimuat di Socialdemokratisk Bibliothek, Kopenhagen, 1885. Sayangnya, terjemahan itu kurang lengkap; beberapa bagian yang penting, yang tampaknya menyulitkan penerjemah, telah dihapus, dan selain itu di sana-sini tampak ada tanda-tanda kecerobohan, yang sangatlah mencolok karena terjemahan itu menunjukkan bahwa sekiranya sang penerjemah itu mau bersusah payah sedikit saja maka ia dapat menghasilkan terjemahan yang sangat baik.
Terjemahan Prancis yang baru dimuat di majalah Le Socialiste di Paris pada 1886; ini adalah penerbitan yang terbaik hingga saat ini.
Dari edisi Prancis, terjemahan dalam bahasa Spanyol diterbitkan pada tahun yang sama di majalah El Socialista di Madrid, dan kemudian diterbitkan lagi dalam bentuk brosur: Manifesto del Partido Comunista por Carlos Marx y F. Engels, Madrid, Administracion de El Socialista, Hernan Cortes 8.
Untuk informasi saja, dapat saya sebutkan di sini bahwa pada 1887 manuskrip terjemahan dalam bahasa Armenia telah ditawarkan kepada seorang penerbit di Konstantinopel. Tetapi penerbit tersebut tidak berani menerbitkan karya yang memuat nama Marx dan menyarankan supaya si penerjemah mencantumkan namanya sendiri sebagai penulis, namun dia menolaknya.
Sesudah dua versi terjemahan Amerika berkali-kali dicetak ulang di Inggris, yang terjemahannya tidak begitu akurat, akhirnya versi terjemahan yang otentik terbit pada 1888. Terjemahan ini dikerjakan oleh teman saya, Samuel Moore, dan kami berdua memeriksanya sekali lagi sebelum dikirim ke percetakan. Karya ini kami beri judul Manifesto of the Communist Party, oleh Karl Marx dan Frederick Engels. Terjemahan bahasa Inggris resmi, diedit dan diberi keterangan oleh Frederick Engels, 1888, London, William Reeves, 185 Fleet St., E.C. Saya telah menambahkan beberapa keterangan dari edisi tersebut ke edisi ini.
Manifesto ini mempunyai sejarahnya sendiri. Setelah disambut dengan antusiasme pada saat kemunculannya oleh para pelopor sosialisme ilmiah yang jumlahnya tidak banyak itu (seperti yang dibuktikan oleh terjemahan-terjemahan yang disebutkan dalam kata pengantar pertama), Manifesto ini segera terdorong ke latar belakang oleh perkembangan reaksi yang dimulai dengan kalahnya kaum buruh Paris pada Juni 1848, dan akhirnya dilarang “oleh pengadilan” dengan dihukumnya kaum Komunis Cologne pada November 1852. Dengan melenyapnya gerakan buruh yang telah dimulai dengan Revolusi Februari [1848] dari arena publik, Manifesto ini juga menghilang ke latar belakang.
Ketika kaum buruh Eropa telah mengumpulkan cukup tenaga untuk meluncurkan serangan baru terhadap kekuatan kelas penguasa, Asosiasi Pekerja Internasional [Internasional Pertama] lahir. Tujuannya adalah menyatukan seluruh kelas buruh Eropa dan Amerika yang militan ke dalam satu pasukan besar. Oleh karenanya Internasional ini tidak dapat memulai dari prinsip-prinsip yang tertuang dalam Manifesto. Ia harus mengusung program yang tidak menutup pintunya bagi serikat-serikat buruh Inggris, kaum Proudhonis Prancis, Belgia, Italia, dan Spanyol, dan kaum Lassallean Jerman.[21] Program ini – yang menjadi mukadimah Peraturan Internasional – disusun oleh Marx, dengan keahlian yang bahkan diakui oleh Bakunin dan kaum anarkis. Untuk mencapai kemenangan akhir dari gagasan-gagasan yang terkandung di Manifesto, Marx bersandar sepenuhnya pada perkembangan intelektual kelas buruh, karena ini harus datang dari aksi dan diskusi bersama. Peristiwa dan pergolakan dalam perjuangan melawan kapital, kemenangan dan terutama kekalahan, niscaya menunjukkan kepada para pejuang bagaimana program utopia mereka sebelumnya tidaklah memadai, dan membuat pikiran mereka lebih terbuka untuk sepenuhnya memahami syarat-syarat yang dibutuhkan untuk emansipasi kelas buruh. Dan Marx benar. Kelas buruh pada 1874, pada saat bubarnya Internasional, sangatlah berbeda dibandingkan pada 1864, pada saat kelahirannya. Proudhonisme di negara-negara Latin, dan terutama Lassalleanisme di Jerman, sudah sekarat; dan bahkan serikat-serikat buruh Inggris yang konservatif perlahan-lahan bergerak ke arah di mana, pada 1887, ketua Kongres Swansea mereka dapat mengatakan atas nama mereka: “Sosialisme Eropa Kontinental sudah tidak lagi menakutkan bagi kami.” Dan pada 1887 Sosialisme Kontinental adalah teori yang secara eksklusif diusung oleh Manifesto. Maka, pada tingkatan tertentu, sejarah Manifesto Komunis merefleksikan sejarah gerakan kelas buruh modern semenjak 1848. Hari ini, tidak diragukan kalau Manifesto Komunis adalah literatur sosialis yang paling tersebar luas dan paling internasional, program bersama jutaan buruh dari semua bangsa, dari Siberia sampai California.
Kendati demikian, ketika Manifesto ini pertama kali muncul, kami tidak dapat menyebutnya manifesto sosialis. Pada 1847, ada dua macam orang yang dianggap sebagai kaum sosialis. Di satu sisi adalah para pengikut berbagai sistem utopia, terutama kaum Owenis di Inggris dan kaum Fourieris di Prancis, keduanya pada saat itu sudah menyusut menjadi sekte belaka yang perlahan-lahan mati. Di sisi lain, para penipu sosial yang sangat banyak corak ragamnya itu, yang ingin melenyapkan problem-problem sosial dengan berbagai obat mujarab mereka dan segala macam tambal sulam, tanpa sedikit pun mencederai kapital dan laba. Keduanya adalah orang-orang yang datang dari luar gerakan buruh dan lebih memilih mencari dukungan dari kelas-kelas “terdidik”. Namun, lapisan kelas buruh yang menuntut perombakan masyarakat secara radikal, yang yakin bahwa revolusi politik saja tidaklah cukup, mereka menyebut diri mereka Komunis. Komunisme ini masih mentah, hanya naluriah dan sering kali agak kasar. Tetapi, Komunisme ini cukup kuat untuk melahirkan dua sistem Komunisme Utopia – di Prancis, Komunisme “Icarian” Cabet, dan di Jerman Komunisme Weitling. Sosialisme pada 1847 adalah gerakan borjuis, sementara Komunisme adalah gerakan kelas buruh. Sosialisme, setidaknya di daratan Eropa, adalah gerakan yang cukup terhormat, sementara Komunisme sebaliknya. Dan karena kami sangat percaya bahwa “pembebasan buruh haruslah datang dari tindakan kelas buruh itu sendiri,” maka tidak ada keraguan sama sekali nama mana yang harus kami pilih. Dan tidak pernah juga terpikir oleh kami untuk menolak nama itu.
“Kaum buruh sedunia, bersatulah!” Tetapi hanya sedikit saja suara yang menanggapi ketika kami memproklamirkan kata-kata tersebut kepada dunia 42 tahun yang lalu, menjelang Revolusi Paris yang pertama[22] di mana proletariat bangkit dengan tuntutannya sendiri. Akan tetapi, pada 28 September 1864, kaum proletar di sebagian besar negeri-negeri Eropa Barat bersatu dalam Asosiasi Pekerja Internasional, sungguh sebuah memori yang megah. Memang benar Internasional hanya bertahan selama 9 tahun. Namun, fakta bahwa persatuan abadi kaum proletar di semua negeri yang diciptakan oleh Internasional masih hidup dan telah menjadi lebih kuat dibandingkan sebelumnya, tidak ada saksi yang lebih baik daripada hari ini. Karena hari ini[23], selagi saya menulis baris-baris kalimat ini, proletariat Eropa dan Amerika sedang meninjau kekuatan mereka, yang dimobilisasi untuk pertama kalinya, dimobilisasi sebagai satu pasukan, di bawah satu bendera, demi satu tujuan langsung: penetapan delapan jam kerja sebagai undang-undang sah, seperti yang diproklamirkan oleh Kongres Internasional di Jenewa pada 1866, dan lagi oleh Kongres di Paris pada 1889.[24] Dan peristiwa hari ini akan membuka mata kaum kapitalis dan tuan tanah semua negeri ke kenyataan bahwa hari ini kaum proletar di seluruh dunia benar-benar telah bersatu.
Seandainya Marx masih berada di sisi saya untuk menyaksikan ini dengan matanya sendiri!
Frederick Engels
London, 1 Mei 1890
Sumber: Marx & Engels Collected Works, Volume 27. Lawrence & Wishart, 2010. hal. 53-60.
Manifesto Komunis edisi Polandia yang baru telah menjadi kebutuhan, dan fakta ini memunculkan berbagai pemikiran.
Pertama-tama, patut dicatat bahwa belakangan ini Manifesto Komunis telah menjadi indeks perkembangan industri skala besar di benua Eropa. Sebanding dengan meluasnya industri skala besar di sebuah negeri tertentu, semakin besar pula tuntutan di antara buruh negeri tersebut untuk memahami posisi mereka sebagai kelas buruh sehubungan dengan kelas-kelas yang berpunya, semakin gerakan sosialis menyebar di antara buruh, dan semakin besar permintaan akan Manifesto. Oleh karenanya, tidak hanya situasi gerakan buruh saja tetapi juga tingkat perkembangan industri skala-besar dapat diukur dengan cukup akurat di setiap negeri dari jumlah buku Manifesto yang beredar dalam bahasa negeri tersebut.
Oleh karenanya, edisi bahasa Polandia yang baru ini mengindikasikan kemajuan besar dalam industri Polandia. Dan tidak ada keraguan bahwa kemajuan ini sungguh telah terjadi semenjak diterbitkannya edisi yang sebelumnya sepuluh tahun yang lalu. Polandia Rusia, Kongres Polandia[25], telah menjadi kawasan industri besar Kekaisaran Rusia. Sementara industri skala besar Rusia tersebar di sana-sini – sebagian di sekitar Teluk Finlandia, lainnya lagi di bagian tengah (Moskow dan Vladimir), lainnya lagi di sepanjang pantai Laut Hitam dan Azov, dan masih ada lainnya lagi di berbagai tempat – industri Polandia telah terkonsentrasikan di sebuah kawasan yang relatif sempit dan menikmati keuntungan dan juga kerugian dari konsentrasi semacam ini. Pengusaha-pengusaha saingan dari Rusia mengakui keuntungan ini ketika mereka menuntut tarif proteksionis terhadap Polandia, kendati keinginan besar mereka untuk mengubah orang Polandia menjadi orang Rusia. Kerugiannya – bagi pengusaha Polandia dan pemerintah Rusia – termanifestasikan dalam meluasnya gagasan sosialis dengan pesat di antara buruh Polandia dan meningkatnya permintaan atas buku Manifesto Komunis.
Namun pesatnya perkembangan industri Polandia, yang melampaui perkembangan industri Rusia, pada gilirannya merupakan bukti baru akan vitalitas bangsa Polandia yang tiada habis-habisnya dan jaminan baru bagi restorasi nasionalnya yang akan datang. Dan restorasi Polandia yang merdeka dan kuat adalah perkara yang tidak hanya menyangkut rakyat Polandia saja tetapi juga kita semua. Kolaborasi internasional yang tulus dari bangsa-bangsa Eropa hanyalah mungkin bila tiap-tiap bangsa tersebut sepenuhnya merdeka di negeri mereka masing-masing. Revolusi 1848, yang di bawah panji proletariat, bagaimanapun juga, hanya membiarkan para pejuang proletar melakukan pekerjaan kaum borjuis, juga menjamin kemerdekaan Italia, Jerman, dan Hungaria melalui pelaksana wasiatnya, Louis Bonaparte dan Bismarck. Tetapi Polandia, yang sejak 1792 telah berbuat untuk revolusi lebih banyak daripada ketiga negeri itu semua, ditinggalkan sendirian ketika ia ditundukkan pada 1863 oleh kekuatan Rusia yang sepuluh kali lebih besar. Kaum bangsawan Polandia tidak dapat mempertahankan atau meraih kemerdekaan Polandia. Hari ini, bagi kaum borjuasi, kemerdekaan ini tidaklah penting. Meskipun demikian, kemerdekaan Polandia adalah prasyarat yang dibutuhkan bagi kolaborasi harmonis antar bangsa-bangsa Eropa. Kemerdekaan ini hanya bisa diraih oleh proletariat Polandia yang muda, dan di tangannya kemerdekaan ini akan aman. Karena kaum buruh seluruh Eropa membutuhkan kemerdekaan Polandia seperti halnya kaum buruh Polandia itu sendiri.
F. Engels
London, 10 Februari 1892
Sumber: Marx & Engels Collected Works, Volume 27. Lawrence & Wishart, 2010. hal. 273-274.
Penerbitan Manifesto Partai Komunis, bisa dikatakan, bertepatan dengan tanggal 18 Maret 1848, yakni hari meletusnya revolusi di Milan dan Berlin, yang merupakan pemberontakan bersenjata dari dua bangsa yang terletak di pusat, yang satu di pusat benua Eropa, yang satu lagi di pusat Mediterania. Kedua bangsa ini, yang sampai pada saat itu dilemahkan oleh perpecahan dan pertikaian internal, dan oleh karenanya berada di bawah dominasi asing. Sementara Italia ditaklukkan oleh Kaisar Austria, Jerman ditindas, tidak kurang beratnya walaupun lebih tidak langsung, oleh Tsar Rusia. Konsekuensi dari revolusi 18 Maret 1848 membebaskan Italia dan Jerman dari penghinaan itu; bila dari tahun 1848 hingga 1871 kedua bangsa besar ini bersatu kembali dan mampu berdiri sendiri, ini seperti yang dikatakan oleh Karl Marx, karena bagaimanapun juga bahkan orang-orang yang telah menumpas revolusi itu adalah pelaksana wasiat revolusi itu.
Di mana-mana, revolusi 1848 adalah pekerjaannya kelas buruh; kaum buruhlah yang mendirikan barikade dan membayarnya dengan nyawanya. Hanya kaum buruh Paris, dalam menumbangkan pemerintah, memiliki tujuan yang pasti untuk menumbangkan rejim borjuis. Tetapi, walaupun mereka sadar akan antagonisme fatal antara kelas mereka sendiri dan kelas borjuasi, baik perkembangan ekonomi maupun perkembangan intelektual massa buruh Prancis belumlah mencapai tahapan yang memungkinkan perombakan sosial. Pada analisa terakhir, inilah mengapa buah-buah revolusi dipetik oleh kelas kapitalis. Di negeri-negeri lain, di Italia, di Jerman, di Austria, kaum buruh, sejak awal, mendorong borjuasi naik ke tampuk kekuasaan. Namun di semua negeri kekuasaan borjuasi mustahil tercapai tanpa kemerdekaan nasional. Oleh karenanya, revolusi 1848 harus menarik di belakang gerbongnya persatuan dan otonomi bangsa-bangsa yang sampai saat itu tidak memilikinya: Italia, Jerman, Hungaria. Polandia akan menyusul pada gilirannya.
Maka dari itu, bila revolusi 1848 bukanlah revolusi sosialis, ia telah membuka jalan dan mempersiapkan medan bagi revolusi sosialis. Melalui dorongan yang diberikan pada industri skala-besar di semua negeri, rejim borjuis selama 45 tahun terakhir telah menciptakan di mana-mana proletariat yang besar jumlahnya, terkonsentrasikan, dan kuat. Dengan demikian, ia telah menciptakan, seperti yang dikatakan oleh Manifesto Komunis, penggali kuburnya sendiri. Tanpa memulihkan otonomi dan persatuan ke tiap-tiap bangsa, akan mustahil untuk mencapai persatuan internasional proletariat, atau kerja sama secara damai dan bijaksana antara bangsa-bangsa ini demi tujuan bersama. Coba bayangkan saja aksi bersama internasional oleh kaum buruh Italia, Hungaria, Jerman, Polandia dan Rusia di bawah kondisi-kondisi politik sebelum tahun 1848!
Dengan demikian, pertempuran-pertempuran pada 1848 tidaklah sia-sia. Begitu juga 45 tahun yang memisahkan kita dari periode revolusioner tersebut tidaklah terlewatkan dengan sia-sia. Buah-buahnya sudah mulai matang, dan satu-satunya harapan saya adalah penerbitan terjemahan Italia ini dapat menjadi petanda baik bagi kemenangan proletariat Italia, seperti halnya penerbitan versi aslinya adalah petanda baik bagi revolusi internasional.
Manifesto Komunis mengakui sepenuhnya peran revolusioner yang dimainkan oleh kapitalisme di masa lalu. Negara kapitalis yang pertama adalah Italia. Berakhirnya Abad Pertengahan feodal, dan terbukanya era kapitalis modern ditandai oleh seorang tokoh raksasa: seorang Italia, Dante, penyair terakhir Abad Pertengahan dan juga penyair pertama zaman modern. Hari ini, seperti halnya tahun 1300, era sejarah baru sedang mendekati kita. Akankah Italia memberi kita seorang Dante baru, yang akan menandai kelahiran era proletar yang baru ini?
Frederick Engels
London, 1 Februari 1893
Sumber: Marx & Engels Collected Works, Volume 27. Lawrence & Wishart, 2010. hal. 365-366.
[1] Liga Komunis adalah organisasi komunis pertama bagi proletariat sedunia yang didirikan pada Juni 1847. Marx dan Engels membantu merumuskan prinsip organisasi Liga ini dan menulis programnya, Manifesto Partai Komunis, yang diterbitkan pada Februari 1848. Liga Komunis bubar pada November 1852, namun menjadi cikal bakal Internasional Pertama di kemudian hari.
[2] Revolusi Februari 1848 di Prancis adalah revolusi yang menumbangkan Monarki Juli yang dipimpin oleh Raja Louis-Phillipe dan menggantikannya dengan Republik Prancis Kedua. Revolusi ini memercikkan serangkaian revolusi di Eropa pada 1848.
[3] Red Republican adalah jurnal mingguan kaum Chartist yang diterbitkan oleh George Julian Harney dari Juni hingga November 1850. Jurnal ini menerbitkan versi ringkas Manifesto Partai Komunis pada edisi 21-24 November 1950.
[4] Pemberontakan Juni 1848 adalah pemberontakan buruh Paris selama 22-26 Juni 1848, yang dipicu oleh keputusan pemerintahan borjuis Republik Kedua untuk menutup bengkel-bengkel nasional yang menyediakan pekerjaan dan upah bagi buruh yang menganggur. Buruh segera mendirikan barikade, dan pemerintah mengerahkan tentara dan meriam untuk menumpas buruh. Setelah bentrokan selama hampir satu minggu, sekitar 3000 buruh tewas dan ribuan lainnya terluka. 4000 buruh dideportasi.
[5] Le Socialiste adalah koran mingguan bahasa Prancis di New York, yang terbit dari Oktober 1871 hingga Mei 1873. Koran ini adalah organ seksi Prancis dari Federasi Amerika-Utara Internasional Pertama. Setelah Kongres Hague pada 1872, mereka pecah dari Internasional Pertama. Le Socialiste menerbitkan terjemahan Prancis Manifesto Komunis pada edisi Januari-Maret 1872.
[6] Terjemahan Rusia yang pertama dibuat oleh Bakunin, yang walaupun adalah salah satu musuh terbesar Marx dan Engels mengakui signifikansi revolusioner yang terkandung dalam Manifesto Komunis. Diterbitkan di Jenewa pada 1869 (mencetaknya di Rusia saat itu adalah mustahil karena sensor pemerintah), terjemahan Bakunin tidak akurat sepenuhnya, dan satu dekade kemudian digantikan oleh terjemahannya Plekhanov pada 1882, yang lalu diberikan kata pengantar oleh Marx dan Engels.
[7] Terjemahan Rusia yang pertama dilakukan oleh Mikhail Bakunin atau Nikolai Lyubavin. Diterbitkan di Jenewa pada 1869, terjemahan pertama ini tidak akurat sepenuhnya dan mendistorsi gagasan Manifesto. Edisi kedua diterjemahkan dan oleh Plekhanov pada 1882, yang lalu diberikan kata pengantar oleh Marx dan Engels.
[8] Yang dimaksud di sini adalah “Free Russian Printing House” yang menerbitkan koran Kolokol. Penerbitan ini didirikan oleh Alexander Herzen, sastrawan revolusioner terkemuka Rusia dan salah satu pendiri Narodnisme atau “Sosialisme ala Rusia”. Pada 1869, Free Russian Printing House menerbitkan Manifesto Komunis terjemahannya Mikhail Bakunin atau Nikolai Lyubavin.
[9] Ini merujuk pada peristiwa-peristiwa yang terjadi setelah pembunuhan Tsar Alexander II pada 1 Maret 1881 oleh kaum Narodnik. Tsar Alexander III, penerusnya, tinggal di kota Gatchina karena takut dibunuh.
[10] Obshchina atau Mir adalah desa-desa di Rusia, di mana kepemilikan tanah bersifat kolektif dan pengaturan berbagai aspek pertanian diatur secara bersama dalam komune.
[11] “Proposisi ini,” tulis saya dalam pendahuluan untuk terjemahan Inggris [1888], “yang, menurut pendapat saya, ditakdirkan untuk mengubah ilmu sejarah seperti halnya teori Darwin telah mengubah ilmu biologi, kami berdua secara bertahap telah mendekatinya selama beberapa tahun sebelum 1845. Sejauh mana saya secara independen bergerak ke arah itu terlihat dengan jelas dalam karya saya ‘Kondisi Kelas Buruh di Inggris’. Tetapi ketika saya kembali bertemu dengan Marx di Brussels, pada musim semi tahun 1845, dia telah selesai menyusunnya dan memaparkannya kepada saya dengan kata-kata yang hampir sama jelasnya dengan apa yang telah saya nyatakan di sini. ” [Keterangan Engels untuk Edisi Jerman tahun 1890.]
[12] Pierre-Joseph Proudhon (1809-1865) adalah filsuf dan ekonom dari Prancis, yang dianggap sebagai bapak anarkisme. Karyanya yang paling terkenal adalah “Apa itu Properti?” (1840) dan “Filsafat Kemiskinan” (1846). Marx menjawab karya tersebut dalam “Kemiskinan Filsafat” (1847), dan polemik ini menandai awal perpecahan antara Marxisme dan anarkisme.
[13] Ferdinand Lassalle (1825-1864) adalah sosialis idealis dari Jerman, yang terlibat dalam Revolusi 1848 dan salah satu pemimpin awal gerakan sosialis di Jerman. Gagasan sosialis Lassalle bertentangan dengan Marxisme, di mana dia melihat proletariat sebagai kekuatan moral dari sudut pandang idealis, alih-alih proletariat sebagai kelas revolusioner yang bobot sosialnya datang dari posisinya dalam moda produksi kapitalis.
[14] Lassalle secara pribadi, di hadapan kami, selalu mengaku sebagai murid Marx, dan oleh karena itu berdiri di atas dasar Manifesto Komunis. Tetapi dalam agitasi publiknya yang pertama, pada 1862-1864, ia hanya menuntut pendirian koperasi yang disokong oleh pinjaman dari pemerintah. [Keterangan Engels.]
[15] Pidato W. Bevan pada Kongres Tahunan Serikat Buruh Ke-20 di Swansea pada 6 September, 1887.
[16] Di sini Engels membuat kekeliruan dengan menyebut Vera Zasulich sebagai penerjemah Manifesto Komunis edisi Rusia. Penerjemah sesungguhnya adalah Georgi Plekhanov.
[17] Robert Owen (1771-1851) adalah seorang kapitalis, filantropis dan reformis sosial dari Inggris. Dia adalah salah satu pemikir awal Sosialisme Utopis. Di New Lanark, Skotlandia, dia mendirikan komune industri, di mana dia menyediakan taraf hidup baik bagi para buruh serta keluarganya. Baginya kesejahteraan buruh dapat diperoleh lewat reforma dari atas, dari kebijakan yang tepat oleh kapitalis, alih-alih perjuangan dari kelas buruh itu sendiri. Setelah eksperimen komunenya gagal, dia menjadi aktif dalam gerakan serikat buruh.
[18] Charles Fourier (1772-1837) adalah seorang sosialis utopis dari Prancis. Lewat tulisannya, dia mengekspos kontradiksi antara retorika “liberty, fraternity, and equality” dengan realitas kapitalisme. Dia juga menggagas komunitas utopia yang disebutnya “phalanstere”, sebuah bangunan kolektif di mana semua orang hidup bersama.
[19] Étienne Cabet (1788-1856) adalah seorang filsuf Prancis dan sosialis utopis. Dia adalah pendiri gerakan Icarian, di mana dia dan pengikutnya pindah ke Amerika untuk membentuk komune-komune egaliter.
[20] Wilhelm Weitling (1808-1871) adalah aktivis buruh Jerman dan teoretikus Komunisme awal. Komunismenya bersifat idealis dan utopis, di mana dia menggabungkan ajaran-ajaran Kristen dan moralisme dengan doktrin Komunisme.
[21] Lassalle secara pribadi, di hadapan kami, selalu mengaku sebagai “murid” Marx, dan oleh karena itu tentu saja berdiri di atas dasar Manifesto Komunis. Ini berbeda dengan para pengikutnya, yang tuntutannya tidak melampaui koperasi produsen yang disokong oleh pinjaman pemerintah dan yang memecah belah kelas buruh menjadi pendukung subsidi pemerintah dan pendukung swasembada.[Keterangan Engels.]
[22] Ini merujuk pada pemberontakan buruh pada Juni 1848 di Paris.
[23] Kata pengantar ini ditulis oleh Engels pada 1 Mei, 1890, ketika, sesuai dengan keputusan Kongres Paris Internasional Kedua (Juli 1889), demonstrasi-demonstrasi, pemogokan-pemogokan, dan rally-rally massa diluncurkan di berbagai negeri di Eropa dan Amerika. Kaum buruh mengedepankan tuntutan 8 jam kerja dan tuntutan-tuntutan lain yang ditetapkan oleh Kongres tersebut. Sejak hari itu, buruh dari seluruh dunia merayakan 1 Mei sebagai hari solidaritas proletariat internasional.
[24] Kongres Jenewa Internasional Pertama adalah kongres pertama Asosiasi Pekerja Internasional yang diselenggarakan pada 3-8 September, 1866.
Kongres Paris 1889 yang dirujuk di sini adalah Kongres pendirian Internasional Kedua, yang diselenggarakan pada 14-20 Juli, 1889. Kongres ini dihadiri oleh 393 delegasi dari berbagai partai dan organisasi buruh di 20 negara Eropa dan Amerika. Kongres ini juga menetapkan 1 Mei sebagai hari aksi nasional untuk memperjuangkan tuntutan 8 jam kerja.
[25] Kongres Polandia adalah negara bagian otonomi Polandia yang dikuasai oleh Kekaisaran Rusia sejak 1815. Negara bagian ini akhirnya diberikan kemerdekaan oleh pemerintahan Soviet pada 1918.